Elon Musk ; The Real Innovator
Siapa yang saat ini tidak kenal Elon Musk, orang yang pernah menjadi pebisnis terkaya no. 1 sejagad. Walaupun akhirnya kembali dikalahkan oleh Jeff Bezos~sang Founder Amazon.
Elon Musk dikenal sebagai pemrakarsa mobil listrik Tesla dan perusahaan luar angkasa Space X. Dua perusahaan yang sedang menjadi buah bibir dunia itu adalah hasil dari kerja kerasnya selama ini.
Elon tidak “mak bedunduk” menjadi seorang dengan kekayaan Milyaran Dollar. Dia melewati fase panjang, sempat merantau dari Afrika Selatan menuju Kanada karena menolak mengikuti wajib militer.
Mental founder
Elon memang orang yang bermental founder, dia tidak peduli dengan harga saham Tesla yang tiba-tiba melonjak.
Dia benar-benar fokus pada inovasi yang dia lakukan di Tesla. Harga saham Tesla naik 6 kali lipat dalam setahun terakhir. Maka otomatis harta Elon juga naik 6 kali lipat dalam setahun ini. Tesla sudah Go Public dan Elon punya 20% saham.
Mengutip dari Forbes, Elon Musk faktanya tidak memiliki uang cash yang cukup. Kekayaan yang ia miliki, dalam bentuk saham. Demi mempertahankan kepemilikan sahamnya di Tesla.
Bahkan ia rela berhutang untuk membiayai bisnis dan gaya hidupnya, dikira publik sedang bangkrut. Padahal mudah baginya untuk menjual sekedar 1% kek dari Sahamnya.
Nah, di sinilah mental sebagai founder benar-benar teruji dalam diri Elon Musk.
Kuadran Cash Flow
Sejalan dengan Elon Musk yang mementingkan Aset berupa Saham. Tokoh pendidikan keuangan terkemuka Robert Kiyosaki juga memberikan nasihat yang persis seperti yang dilakukan Elon Musk.
Di dalam bukunya Rich Dad Poor Dad, salah satu yang paling penting menurut saya adalah tentang Kuadran Cashflow. Diceritakan bahwa Kiyosaki ini punya 2 orang Ayah, yang ia sebut sebagai Ayah Kaya dan Ayah Miskin. Ayah Kaya beranggapan bahwa aset itu sebuah kewajiban. Sedangkan Ayah Miskin beranggapan bahwa aset itu sekedar aset untuk dimiliki (menjadi semacam cita-cita). Aset itu bisa berupa rumah, mobil, jam tangan mewah, villa, emas, saham, dll.
Nasihat Ayah Kaya menjadi sangat relate dengan apa yang dilakukan oleh Elon Musk. Elon menganggap saham 20% di Tesla itu sebuah kewajiban yang harus dia pegang sampai kapanpun.
Robert Kiyosaki membagi 4 Kuadran Cashflow manusia.
Pertama Employ, Pekerja yaitu orang yang memiliki penghasilan dari gaji yang ia terima bisa bulanan, bisa mingguan atau harian.
Kedua Self Employ, orang yang memiliki penghasilan dari pekerjaan yang ia ciptakan sendiri. Misalnya seorang arsitek atau perancang bangunan yang ia dapat uang dari projek yang ia selesaikan.
Ketiga Business, yaitu orang yang memiliki penghasilan dari sistem yang ia bangun supaya uang bekerja untuknya. Namun, dia lebih dulu terlibat langsung dalam sistem yang ia bangun. Biasanya perusahaan itu ditarget bisa menjalankan sistem dengan stabil sehingga sang pendiri dapat mendirikan perusahaan baru atau sistem yang baru.
Keempat Investor, yang ini murni orang yang mendapatkan keuntungan dari investasi atau menamkannya di perusahaan yang ia pilih. Istilah yang sering dipakai di ranah investor adalah Return On Invesment atau disebut ROI. Kuadran yang keempat ini sangat ekstrem, dia benar-benar mengerti bagaimana uang bekerja untuknya.
Pemenang tidak takut kalah
Kebanyakan orang, tidak berani untuk mengorbankan uangnya untuk hal yang lebih besar. Sebagian besar memilih untuk bermain aman, ditabung, deposito, dibelikan emas. That’s Why, seorang investor di dunia ini jumlahnya sedikit.
Salah satu alasannya, mereka bermain tidak untuk menang. Mereka bermain untuk aman. Kebangkrutan itu menjadi mimpi buru bagi orang-orang yang berada di kuadran E dan S. Mereka takut dan enggan untuk beranjak ke kuadran B dan I.
Ada istilah, habiskan jatah gagalmu agar di masa tuamu suskses akan datang. Ini menandakan bahwa supaya kita tau caranya uang bekerja untuk kita adalah salah satunya gagal terlebih dahulu. Jualan sepi, omzet gak naik-naik, bisnis bangkrut adalah sederet learning seseorang yang berada di kuadran Business.
Sekarang, apakah kamu ingin menjadi Elon Musk atau hanya sekedar menjadi karyawan Tesla? Pilihan Yang Sulit bukan?