Personal Branding, pentingkah?

Ariful Amar
3 min readSep 22, 2018

--

Ketika seseorang membangun sebuah bisnis, salah satu yang terpenting adalah menciptakan brand. Tujuannya sederhana, supaya bisnis dapat bertahan lama tak terbatas waktu. Namun, tidak action membangung brand tidak sesederhana yang dibayangkan, membutuhkan kerja keras, inovasi dan konsistensi yang tinggi.

Ada banyak contoh brand yang kita kenal jaya pada masanya, saat ini mati. Bukan karena brand yang dibangun gagal, pada masanya produk itu sangat juara, hampir semua orang kenal dan menggunakannya. Akhirnya kalah bersaing dan mati, karena gagal membangun inovasi, dialah Nokia.

Berbicara brand, tidak kalah penting yaitu orang-orang di dalam brand itu sendiri yang disebut dengan personal branding. Istilah yang paling mudah dipahami sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Personal branding menuntut SDM dalam brand untuk mendukung arah gerak brand itu sendiri. Apapun posisi SDM dalam brand sudah seharusnya menjadi bagian penting dari brand. Sebagai contoh, seorang CEO sebuah brand ia harus memiliki visi yang kuat dan mampu mengarahkan SDM yang ada di bawahnya.

Personal Brading: Discover, Create, Communicate, Maintain

Menurut Galih Pratama penjabaran dari hal-hal di atas: Discover, untuk mengetahui dan mengenal siapa kamu, apa passion-mu sangat penting; Create, toolkit branding — toolkit disini maksudnya adalah media untuk membranding kamu, seperti blog, website, kartu nama, video, portfolio dan lainnya. Bahkan kamu bisa memulai personal branding lewat Social Media seperti Facebook, Twitter, Path, dll. Kalau kamu punya kartu nama, coba kamu kasih ke orang-orang yang berpontensi membutuhkan skill kamu. Communicate, Komunikasikan kamu pada dunia. Semakin banyak yang mengenal kamu maka personal brand yang kamu bangun akan semakin kuat. Kamu juga harus sering untuk ngobrol dengan orang-orang baru, orang penting, atau siapapun untuk memperluas Network kamu. Maintain, Sesuatu yang Anda bangun akan cepat punah jika tidak dijaga.

Adsiconic Instagram

Saya sendiri bertindak sebagai Head Of Marketing adsiconic.com, sebuah StartUp periklanan yang fokus dalam manajemen project sehingga customer merasa puas dan Adsiconic mampu menjadi mitra yang diandalkan.

Langkah-langkah personal branding yang saya sendiri lakukan dimulai dari hal yang paling sederhana, merubah profil di semua social media yang saya ikuti. Termasuk konten di dalamnya, sebisa mungkin berkaitan dengan bidang yang dikerjakan. Ingat, konten social media adalah cerminan kepribadian seseorang. Bisa dibayangkan, Anda seorang CEO StartUp besar, namun konten social media anda berisi konten yang mengandung kebencian, SARA, ataupun pornografi. Saya yakin anda sendiri tahu akibatnya.

Era digital saat ini, salah satu social media yang memiliki trust tinggi di kalangan profesional adalah LinkedIn.

https://www.linkedin.com/in/ariful-amar-87677862/

Agar Personal Branding tidak merugikan perusahaan

Selain itu, Techinasia Indonesia juga merilis tips dan trik membangun personal branding agar bermanfaat untuk perusahaan.

  1. Miliki produk yang baik sebelum melakukan branding

Brand personal sebetulnya adalah pedang bermata dua. Ketika pribadi seseorang diasosiasikan dengan suatu produk/perusahaan, maka citra baik dan buruk perusahaan akan turut meningkat seiring semakin dikenalnya pribadi tersebut. Sebagai contoh, sosok Steve Jobs selalu dikaitkan dengan keberhasilan Apple, sementara di sisi lain ada sosok Keiji Inafune yang akan selalu dikaitkan dengan kegagalan Comcept.

2. Personal branding yang terencana dan terpercaya

Slogan “jadilah dirimu sendiri” tidak bisa diterapkan begitu saja dalam personal branding. Sama seperti produk, kamu juga harus menunjukkan citra pribadi yang positif di depan publik. Ini bukan berarti kamu perlu berbohong atau bersandiwara, tapi kamu harus tahu kesan seperti apa yang kamu inginkan dalam pandangan orang.

3. Kembangkan kepribadian yang positif

Membangun personal branding sama halnya dengan menjadikan dirimu seorang figur publik. Kepribadianmu adalah aset terbesarmu, jadi kamu harus menjaganya agar selalu tampak baik di muka umum.

Luangkan waktu untuk menghadiri acara-acara offline dan bertatap muka dengan orang lain. Di dunia maya, kamu perlu berinteraksi dengan para konsumen secara reguler, misalnya membalas komentar, menjawab pertanyaan, dan sebagainya.

4. Jadilah presentable dan searchable

Sebagai figur publik, cepat atau lambat masyarakat pasti akan melihat penampilanmu. Berusahalah untuk selalu tampil layak di depan umum, bahkan meski sebenarnya kamu belum sukses. Layak yang dimaksud bukan berarti harus formal, tapi nyaman dipandang dan dapat menonjolkan keunikan pribadimu.

5. Gunakan content outreach

Untuk membuat pribadimu dikenal, konten buatanmu harus bisa menjangkau massa sebanyak- banyaknya. Hal ini bisa dicapai salah satunya dengan cara content outreach, yaitu menjalin koneksi dengan orang lain yang bisa membagikan dan mempromosikan kontenmu.

--

--

Ariful Amar
Ariful Amar

Written by Ariful Amar

0 Followers

Head Of School Librarian

No responses yet